Kesadaran untuk mempersiapkan masa depan menjadi alasan utama dari semakin banyaknya masyarakat yang mencari informasi mengenai investasi. Salah satu bentuk investasi yang populer di kalangan millenials adalah investasi reksadana. Untuk mencari informasi mengenai hal ini juga tidak sulit, ada banyak video dan juga artikel yang bisa Anda baca untuk semakin menambah pengetahuan mengenai reksadana ini, salah satunya adalah informasi yang akan kami sajikan berupa 4 tips investasi reksadana di bawah ini.
Reksadana menjadi pilihan banyak pemula dalam kegiatan berinvestasi. Sama halnya dengan bentuk investasi yang lain, reksadana juga memiliki resiko dimana nilai investasi bisa naik ataupun turun. Namun Anda tidak perlu pusing, karena setiap kegiatan dan hal yang terkait dengan reksadana sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Cara kerja reksadana adalah dengan mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal (investor) yang akan diberikan kepada manajer investasi (MI). Yang nantinya akan diinvestasikan ke berbagai bentuk investasi reksadana. Hasilnya akan berbentuk portofolio efek. Dana akan dikelola dengan seksama sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda perhatikan ketika berinvestasi reksadana.
Tips pertama adalah tentukan tujuan dari investasi yang Anda lakukan. Mengapa Anda menyiapkan dana untuk investasi? Apa kegunaan dari dana investasi ini? Anda harus tahu dan paham mengenai hal ini. Setelah mengetahui tujuan, kita bisa menentukan jangka waktu investasi untuk mencapai tujuan tersebut. Mau jangka pendek atau jangka panjang. Dengan begitu, Anda akan bisa fokus dalam berinvestasi
Tips yang kedua adalah kenali berbagai jenis dari reksadana. Ada empat jenis yang harus kamu kenali, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana indeks/saham. Tiap jenis tentu memiliki perbedaan, salah satunya adalah waktu jatuh temponya.
Reksadana pasar uang cocok sebagai investasi jangka pendek karena waktu jatuh temponya yang kurang dari satu tahun. Hal yang membedakan lainya adalah resikonya. Tentu saja setiap jenis memiliki resiko, namun ada yang besar dan ada juga yang kecil.
Ada banyak istilah yang harus Anda ketahui agar semakin paham mengenai investasi yang satu ini, beberapa contohnya adalah:
NAB (Nilai Aktiva Bersih) adalah jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksadana, dan biasa disebut asset under management.
UP (Unit Penyertaan) yaitu satuan ukuran yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor, atau kata lainnya adalah NAB yang dipecah-pecah ke dalam instrumen investasi yang dikelola dalam reksadana.
Subscription adalah biaya untuk membeli reksa dana. Besaran biaya biasanya antara 0% hingga 5%.
Redemption yaitu biaya untuk menjual reksadana dan biayanya juga antara 0% hingga 5% dari nilai investasi.
Prospektus adalah berisi profil perusahaan dan laporan keuangan tahunannya sebagai gambaran nilai saham perusahaan tersebut. Menjadi acuan dalam menentukan jenis reksadana yang akan dipilih.
Manajer Investasi merupakan manajemen profesional yang mengelola dana investasi dari para investor.
Dan lain-lain
Tips yang keempat adalah mengenali profil risiko. Ini sangat wajib untuk Anda ketahui, karena akan bisa menentukan seberapa besar tingkat risiko yang dapat ditanggung. Seberapa besar resiko yang diambil akan berbanding lurus dengan potensi imbal hasil (return) yang diharapkan. Semakin tinggi risiko, maka akan semakin besar keuntungan yang diharapkan (high risk high return).
Nah itulah 4 tips yang bisa kamu berikan untuk Anda. Semoga dengan informasi ini kamu bisa mulai berinvestasi dengan baik. Jangan lupa gunakan produk investasi reksadana dari Shinhan AM dengan berbagai keunggulan menarik. Kunjungi Shinhan AM untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.