loading
 

Artikel Investasi

cara kerja reksadana

Cara Kerja Reksadana: Info Penting untuk Investor Pemula

Perencanaan keuangan menjadi salah satu topik hangat yang banyak dicari oleh milenial hingga gen Z. Perlahan-lahan banyak masyarakat yang sadar bahwa mengatur dan merencanakan masa depan merupakan hal yang wajib mereka lakukan. Konten edukasi ini bisa dengan mudah ditemukan dan meningkatkan minat banyak orang untuk belajar mengenai hal ini. Salah satu bentuk perencanaan keuangan adalah dengan investasi berbentuk reksadana. Apakah Anda sudah tahu pengertian dan cara kerja reksadana ini? Jika belum, maka kami akan memberikan Anda informasi terkait hal ini. Mari belajar untuk dapat merencanakan keuangan dengan baik untuk masa depan.

Memahami Pengertian dan Cara Kerja Reksadana

Untuk dapat berinvestasi dengan baik melalui reksadana, ada baiknya jika Anda sebagai pemula belajar terlebih dahulu pengertian dan juga cara kerja dari bentuk investasi yang satu ini.

Pengertian Investasi Reksadana

Reksadana adalah kumpulan dana yang akan dikelola untuk melakukan kegiatan investasi seperti membeli saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Selain itu dapat dilakukan secara individu atau melalui sebuah institusi yang memiliki manajer investasi (MI) yang siap membantu Anda.

Peraturan juga sudah mengatur mengenai reksadana, yaitu pada Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga selalu siap mengawasi setiap kegiatan dalam investasi reksadana sehingga Anda tidak perlu khawatir dalam memilih investasi yang satu ini.

Cara Kerja Reksadana

Dalam investasi reksadana, akan ada banyak pihak yang terlibat. Mulai dari investor, Manajer Investasi, dan juga Bank Kustodian. Semuanya akan saling terhubung dalam proses ini.

1. Investor

Investor adalah individu ataupun perusahaan yang akan menginvestasikan dananya dengan cara membeli produk reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi secara langsung atau berbagai instansi. Salah satunya adalah Shinhan AM.

2. Reksadana

Berbeda ketika Anda membeli membeli saham atau bentuk investasi lainnya, reksadana akan menghimpun dana dari masyarakat pemodal atau investor yang akan selanjutnya dipecah ke beberapa instrumen investasi oleh manajer investasi, sehingga Anda akan aman dari kerugian yang besar. Bentuk dari investasi ini adalah portofolio efek.

3. Portofolio Efek

Dana yang ditempatkan ke berbagai bentuk instrumen investasi akan menjadi portofolio efek. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dikelola oleh manajer investasi, berupa surat berharga, seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, dan lain-lain.

4. Bank Kustodian

Bank Kustodian ini adalah lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab untuk menyimpan dan menjaga aset perusahaan investasi secara kolektif. Setiap aset fisik investor akan disimpan di sini. Tentu saja Bank Kustodian harus mendapat izin dari Bank Indonesia (BI) dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketika Anda ingin melakukan redeem terhadap sebuah produk reksadana, maka proses ini akan memakan waktu. Jadi tidak heran jika Anda harus menunggu karena proses yang dilalui melewati banyak pihak. Namun hal ini bisa meningkatkan keamanan dari investasi yang Anda lakukan.

Sebelum memulai investasi reksadana ini, ada baiknya jika Anda memulainya dengan menentukan, “Untuk apa saya melakukan investasi ini?” Tentukan tujuan Anda. Apakah untuk dana pensiun pada kemudian hari, untuk biaya pernikahan, atau yang lainnya. Dengan begitu Anda bisa memilih jenis reksadana mana yang ingin dijalankan karena setiap jenis memiliki jangka waktu tertentu.

Sekarang Anda sudah memahami bagaimana cara kerja reksadana. Tertarik untuk memulai investasi? Shinhan AM telah hadir memberikan layanan reksadana pilihan terpercaya dengan hasil optimal. Kunjungi Shinhan AM untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.