Reksadana merupakan wadah yang digunakan oleh investor atau masyarakat untuk mengumpulkan sejumlah dana yang kemudian akan diinvestasikan oleh manajer investasi kedalam instrumen investasi seperti saham, obligasi dan deposito. Reksadana sendiri dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas apa yang dimaksud dengan reksadana saham.
Reksadana saham merupakan salah satu produk investasi di pasar modal yang mengalokasikan minimal 80% total dana kelolaan ke dalam efek berbentuk saham sementara 20% lainnya kedalam instrumen pasar uang. Karena mayoritas dana kelolaan ditempatkan dalam bentuk saham, maka karakteristik dari reksadana ini hampir menyerupai pasar saham, dimana harga reksadana memiliki fluktuasi yang sangat tinggi setiap harinya. Dengan demikian, reksadana ini sering dikategorikan sebagai instrumen investasi yang bersifat agresif dan cocok bagi investor yang memiliki profil resiko tinggi.
Dalam dunia investasi, reksadana saham menjadi semakin dikenal oleh masyarakat karena memberikan potensi imbal hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Namun, perlu disadari bahwa dalam dunia investasi kita akan selalu dihadapkan pada dua sisi yang seimbang, yaitu antara risk dan reward. Betul jika dikatakan bahwa reksadana saham memberikan potensi return yang lebih besar dibandingkan jenis reksadana lainnya, namun disisi lain tiap investor juga harus menyadari bahwa reksadana saham dapat memberikan potensi kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
Bagaimana cara menghitung keuntungan reksadana saham ?
Sama seperti menghitung keuntungan pada reksadana lainnya, reksadana saham juga dapat dihitung keuntungannya dengan menghitung selisih antara harga jual dan harga beli reksadana dikalikan dengan jumlah unit yang dimiliki. Jika harga jual lebih tinggi dari pada harga beli reksadana, maka investor akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dibandingkan dengan harga beli, maka investor akan mendapatkan sejumlah kerugian.
Reksadana saham memiliki karakter yang sangat dinamis dan dapat fluktuatif dengan cepat setiap harinya, sehingga reksadana ini cocok dipilih sebagai pilihan investasi dalam jangka panjang. Tanpa mengesampingkan resikonya, reksadana ini akan lebih optimal jika dilihat dan ditekuni dalam jangka panjang. Apapun pilihan investasinya, jangan lupakan resiko nya, meskipun potensi returnnya lebih besar dibandingkan dengan yang lain.